Asep Agustian, SH.,MH. |
KARAWANG,DUTA BERITA.COM- Pembangunan yang di taksir menelan anggaran hingga Rp 50 miliaran rupiah kini kondisi bangunan Pemda II Karawang banyak dikeluhkan dan tidak terawat.
Bangunan megah berlantai empat tersebut semakin tidak nyaman ketika dikunjungi masyarakat. Dari mulai lantai kotor, hingga kondisi lift yang sudah tidak berfungsi sebagai mana mestiya.
Kondisi ini membuat heran setiap masyarakat yang berkunjung ke gedung Pemda II. Pasalnya, sejak Februari 2018, gedung megah ini sudah diserahterimakan dari Dinas PUPR ke pemkab. Tetapi perawatan gedung Pemda II tidak berjalan dengan baik.
Menyikapi persoalan ini, tokoh masyarakat yang juga merupakan praktisi hukum, Asep Agustian SH.MH akhirnya merasakan sendiri 'ketidaknyamanan' saat berkunjung ke gedung Pemda II.
Suasana ketidaknyamanan yang dialaminya sangat nyata dengan keluhan-keluhan warga lain yang selama ini pernah berkunjung ke gedung Pemda II.
Dikatakan Asep Agustian, jika gedung Pemda II sudah diserahterimakan ke pemkab, maka seharusnya kondisi bangunan megah tersebut lebih terawat. Karena di sana tentu ada biaya pemeliharaan yang dianggarkan pemkab.
Terlebih, beberapa dinas yang menempati gedung Pemda II merupakan OPD yang sentral terhadap pelayanan masyarakat. Yaitu dari mulai DPMPTSP, Dinas PRKP, hingga Dinas Perhubungan.
"Ternyata betul apa yang dikeluhkan masyarakat selama ini. Kemarin saya merasakan sendiri saat berkunjung ke Pemda II. Bayangkan saja empat lantai, tapi lift mati. Lantai kotor dan masih ada genangan air," tutur Asep Agustian SH.MH.
"Kalau kondisinya tidak terawat seperti itu, kita mempertanyakan bagaimana itu anggaran pemeliharaanya. Jika dari awal pembangunan Pemda II sempat bermasalah ditinggalkan pemborong hingga ada kasus pencurian aset oleh kuli (buruh pekerja), nah sekarang kok perawatannya juga gak bener," timpalnya.
Sementara, berdasarkan pantauan wartawan pada Jumat (31/12/2021) pagi, di lantai dasar lift di bagian belakang gedung memang sudah tidak berfungsi. Kondisi lantai yang kotor, hingga kondisi pintunya yang dirantai gembok (dikunci).
Menurut keterangan salah satu karyawan (office boy) yang enggan disebutkan namanya, kondisi lift di bagian belakang gedung Pemda II sudah berbulan-bulan dibiarkan mati (tidak berfungsi).
Sementara lift di bagian depan gedung baru beberapa bulan ini mati total. Hingga para karyawan harus turun-naik tangga biasa saat beraktivitas di gedung Pemda II.
"Kalau yang belakang itu sudah berbulan-bulan mati. Makanya pintunya digembok. Kalau yang depan baru beberapa bulan ini matinya. Ya, karyawan naik turun pake tangga biasa," katanya.
Masih berdasarkan pantauan wartawan di gedung Pemda II, di lantai dasar bagian belakang gedung ini terlihat kumuh. Karena selain kondisi lantai kotor, juga banyak tumpukan kabel yang dibiarkan.
Ironisnya, di lantai dasar gedung ini juga dijadikan tempat parkir kendaraan roda dua karyawan.
Liputan : arief/red
Editor : Bung Regent